Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ingin Punya Rumah

Rumah menjadi salah satu kebutuhan dasar umat manusia. Selain 2 hal lain yaitu keamanan dan pangan. Rumah adalah hal yang selanjutnya dibutuhkan manusia untuk kehidupan diatas bumi ini.

Tak terkecuali manusia seperti diriku, punya rumah sendiri adalah impian bagiku. Semenjak aku kecil, Ayah dan ibuku berusaha sekuat tenaga membuat rumah hunian bagiku dan adiku di kampung halaman ibuku. 





Hal yang mendasari aku ingin memiliki sebuah rumah adalah sama seperti kebanyakan orang. Yaitu hunian tempat kita hidup berkeluarga, berkembang biak, sesuai kodrat makhluk di bumi ini.

Namun, aku menyadari satu hal yang membuat perbedaan dalam membuat rumah. Yaitu Konsumtif. Rumah ini bukan aset & investasi seperti yang orang lain gaungkan. Yang pakar ekonomi omongkan. Namun, ini adalah sesuatu hal yang konsumtif. Dibuat untuk dinikmati, dibuat untuk ditinggali. Selama mungkin.

Lo kan juga bisa dijadikan investasi? . Iya betul, aku pun mengamini hal itu. Tapi rumah untuk investasi adalah kamu membeli/membuat rumah dengan tujuan kamu jual lagi. It's different . Right? 

Kalau bagi pemuda yang belum punya rumah dan ingin buat rumah mindsetnya jangan investasi. Tapi konsumsi. Karena kamu akan menempatinya. Jadi kita akan berusaha membuat dengan kualitas bangunan sebaik mungkin. Dan senyaman mungkin . Iya kan?

Tapi disinilah jebakan ekonominya . Coba pikirkan ? Berapa banyak uang yang kita perlukan untuk membuat rumah idaman? 500 juta ? 1 M ? 2 M ?. No, unlimited. Karena begitu kita sudah buat rumah. Asumsi dengan denah ruangan yang sudah kita design, design interior dan eksterior yang kita inginkan. Kita nantinya pasti akan merasa... kok kurang begini, kurang begitu. Bagus juga kalau begini. Bagus juga kalau begitu.

Nah inilah jebakan ekonomi, menurut saya. Karena orang tua saya, rela berhutang demi membuat rumah. Dan apa buruknya? I'm take responsibility about that. My mom have an loan on bank, rentenir and other people.. maybe its can happen with you, with your son soon.

Its my opinion, because if our ego continously not aware about that. We can trapped in that condition like me.

So, i think bangun rumah itu dasarnya aja dulu. Agar kita lebih ringan, lebih menghayati pembangunan, prosesnya pelan2... karena segala sesuatu ada storynya ada ceritanya. Misalnya pintu kamar mandi warnanya apa ya? Dulu perasaan hijau, ganti pink karena rusak ditabrak sepeda anak kita. It's story..

Apa aja dasarnya? Dapur, kamar tidur, kamar mandi, ruang tamu, mungkin ruang keluarga. Dan terasnya nanti dulu, yang penting bersih didalamnya udah dihalusin temboknya, udah diplafon udah di halusin lantainya.

Buat apa di plafon, bagi saya muslim . Tai cicak itu najis, kalau di plafon hal ini akan mengurangi resiko tai cicak ini.

 Dan buat apa lantai di haluskan ? Agar kalau masuk rumah, sendalmu kamu copot dan kamu bisa jadikan tempat itu suci untuk kita sholat, ngaji baca quran dll. Anak juga lebih nyaman untuk tinggal. 

It's my opinion. Peace..

Posting Komentar untuk "Ingin Punya Rumah"