Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sebulan menunggu

 Sebulan menunggu

Hari ini 5 Oktober kurang lebih sebulan lagi saya akan pulang ke indonesia untuk cuti bertemu dengan keluarga dan menikah dengan wanita pilihan saya. Ngafif Fathoni Ningrum. Seseorang yang sangat istimewa dalam perjalanan cinta saya. Terlebih lagi dia mau menerima saya meskipun berkali - kali saya mengecewakanya. 


Kali ini saya tidak ingin membahas pertemuan saya dengan calon istri saya ini. Tapi lebih kepada perasaan gembira. Akhirnya pulang ke tanah air tercinta. 




Tiket pesawat sudah jauh - jauh hari saya pesan melalui agen tiket di korea. Kenapa saya enggak pesan sendiri? Ya sesimpel karena saya ingin juga berkontribusi kepada umkm indonesia di korea dan juga membantu para pekerja umkm ini mendapatkan imbalan dari pembelian tiket ini. Mungkin selisihnya nggak banyak sekitar 20-30 rb won. Tapi ini berpengaruh banget bagi mereka yang memanfaatkan peluang ini untuk jadi side job mereka. 


Diantara mereka adalah ibu rumah tangga, dan bapak - bapak yang mencari nafkahnya untuk anak istri dan keluarganya dirumah. Jadi bagi saya selisih uang tersebut saya hitung sebagai amal baik. Toh juga, saya dibantu pengurusan dokumen, dipandu untuk jalan kesana kemari nantinya. Jadi menurut saya worth it. 


Hmm. Senang dan bahagia setelah hampir 5 tahun belum pulang. Terhitung sejak april 2019. Hingga detik saya menulis tulisan ini. Dari adek saya masih SD Kelas 4 hingga sekarang sudah MTS kelas 3 dan sebentar lagi SMA/MAN . 


Pasti sudah banyak yang berubah, dulu sepupu saya masih satu sekarang sudah tambah satu. Dulu tetangga saya pak itu masih ada sekarang sudah tiada. Dulu saya masih bocah kumuh, kucel, dan sekarang sudah lumayan bisa dipandang. Eaa 😂


Perubahan itu pasti banyak yg terjadi, termasuk dengan hubungan keluarga, teman dan sahabat saya yang sudah banyak merantau ke luar kota dan luar negeri lainya.


Masya allah barokallah, 4 tahun lebih 6 bulan dilalui di negeri orang dengan hampir tanpa masalah yang berarti. Puji syukur setinggi-tingginya kepada Yang Maha Kuasa. Atas kenikmatan ini. 


Meskipun saya beberapa kali menderita sakit, di sini melewati pandemi Covid 19 yang mencekam. Dan melewati masa - masa sulit itu dengan baik atas izinNya tentunya. 

Saya juga pernah terkena covid 19 ini. 


Disini vaksin 3x , masuk mall harus pakai kartu/tanda aplikasi dan masih banyak hal 4 tahun lebih ini yang saya alami. 


Perasaan senang saya tak bisa saya ungkap banyak dengan kalimat. Tapi ingin saya menghightlighted satu hal. 


Perubahan itu pasti terjadi, di segi apapun. Kesehatan, keuangan, hubungan keluarga, umur, kedewasaan sikap, ilmu, alam dan semuanya. Tinggal bagaimana kita menyikapinya dengan mau dan mau terus untuk belajar menjadi pribadi yang bisa ikut arus zaman. 


Dengan tulisan ini saya pun belajar untuk menulis, setidaknya agar bisa saya baca nanti ketika sudah tua ~

Posting Komentar untuk "Sebulan menunggu"