5 Hal yang harus diketahui saat Idul Fitri di Korea !
![]() |
Mushola Al Islah, Pyondong, Kota Gwangju |
Nah pada hari ini, 5 Juni 2019 atau tanggal 1 Syawal 1440H . Aku merayakan " Idul Fitri " di Korea Selatan. Bagaimana keseruan dan suasana nya ? Simak ceritaku disini yak :)
1. Jauh Dari Keluarga dan Orang tua
Hal pertama yang kualami dan dialami sebagian orang Indonesia dan orang Asing Muslim lain nya adalah terpisah jarak yang jauh dengan orang - orang terkasih di Kampung halaman. Tentu saja hal ini menjadi bagian dari kesedihan yang kita rasakan. Biasanya Makan Opor Ayam bersama Orang tua dan Keluarga, eh pada hari yang 'Sakral' ini kita lagi berada diperantuan . Hiks ... :'(
2. Izin dari Perusahaan
Aku dan teman - teman orang asing disini mayoritas ialah Tenaga Kerja yang bekerja untuk perusahaan korea. Jadi untuk mendapatkan izin dari perusahaan haruslah ngomong dengan atasan langsung dengan penjelasan yang sedemikian rupa :v untuk mendapatkan izin untuk mengikuti Sholat Ied. Tapi, bersyukur banget Pemerintah Indonesia Lewat KBRI untuk Korea, membuat surat Izin resmi yang ditujukan kepada masing - masing perusahaan yang ada orang Indonesia. Jadi sedikit bisa bernafas lega karena Pemerintah sudah berbaik hati kepada rakyatnya yang di perantauan :')
3. Takbir
Dalam suasana Idul Fitri afdholnya mengumandangkan takbir di Mushola atau Masjid disekitar rumah kita, namun disini malam takbiran untuk beberapa orang dilaksanakan di Pabrik, karena kita masih harus kerja malam :') . Tapi untuk yang tidak kerja malam, kita berkumpul di Mushola terdekat melaksanakan Takbir bersama. Dan tentunya suasana ini mengundang rasa rindu kepada orang tua dan keluarga dirumah.
4. Petasan
Di Indonesia khususnya, suara petasan adalah budaya. Tapi disini " boro boro " mau buat petasan, dan nyalain petasan di Korea. Berarti mau berurusan dengan pihak keamanan terdekat.
Di negara ini, membunyikan suara di tempat umum adalah sesuatu aneh. Misalnya saja suara yang lumayan kecil, yaitu klakson mobil. Hampir tidak ada orang negara korea meski bermacet - macet ria membunyikan suara klakson, bagi mereka klakson adalah sesuatu yang dibunyikan pada saat genting atau bahaya saja. Jadi bila ada kegiatan yang tidak bahaya, bukan budaya untuk membunyikan klakson. Jadi untuk teman - teman, jangan bunyikan klakson maupun suara - suara yang bisa menimbulkan kegaduhan yak ..
Di negara ini, membunyikan suara di tempat umum adalah sesuatu aneh. Misalnya saja suara yang lumayan kecil, yaitu klakson mobil. Hampir tidak ada orang negara korea meski bermacet - macet ria membunyikan suara klakson, bagi mereka klakson adalah sesuatu yang dibunyikan pada saat genting atau bahaya saja. Jadi bila ada kegiatan yang tidak bahaya, bukan budaya untuk membunyikan klakson. Jadi untuk teman - teman, jangan bunyikan klakson maupun suara - suara yang bisa menimbulkan kegaduhan yak ..
5. Ketupat dan Opor Ayam
Indonesia terkenal akan rempah nya, dan makanan khas nya. Tak ubahnya saat di Hari Raya Idul fitri identik dengan Ketupat dan opor ayam. Namun di Negeri Ginsenh ini, sulit bagiku menemukan opor ayam, kecuali kita membuat sendiri. Tapi sebagian bumbu - bumbu yang ada disini tidak sama rasanya dengan indonesia. Jadi meskipun dibuat dengan resep yang sama, tetaplah rasa dan aromanya berbeda. Kalau ketupat, sejauh ini saya belum menemukan pohon kelapa dikorea, jadi untuk saat ini belum bisa dibuat layaknya di indonesia yak...
Nah itu tadi beberapa hal, yang perlu kita tahu saat lebaran idul fitri di Korea. Tentunya sangat menarik bukan ?. Nah seperti apa ceritaku tentang korea selatan ? Ikuti terus blog Ini yak .
Jangan lupa Komentar kalian dibawah, informasi apa yang ingin kalian tahu tentang negeri Lee min ho ini ? 😅 . Sekian dan terima kasih ;)
Jangan lupa Komentar kalian dibawah, informasi apa yang ingin kalian tahu tentang negeri Lee min ho ini ? 😅 . Sekian dan terima kasih ;)
Posting Komentar untuk "5 Hal yang harus diketahui saat Idul Fitri di Korea !"